Sragen (17/1/2025) – Peserta didik SMA Negeri 1 Sragen berhasil menorehkan berbagai prestasi membanggakan. Keberhasilan ini membuktikan semangat juang siswa dalam berbagai bidang. Baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Pada ajang Karya Bhuana Binwil Surakarta XI 2024 (KBBS XI 2024) Muhammad Alanny Lintang Samodra dan Berlin Ameylia Sutarno Putri sebagai perwakilan organisasi Dewan Ambalan (DA) SMA Negeri 1 Sragen, tampil gemilang dengan menunjukkan bakat mereka. Muhammad Alanny Lintang Samodra berhasil meraih Juara 1 LCTP Putra dan Juara 2 Iklan Layanan Masyarakat. Sedangkan Berlin Ameylia Putri Sutarno berhasil mendapatkan Juara 3 LCTP Putri.  Prestasi membanggakan juga diraih Nastiti Sepmrab Sasami dalam Tanding Kelas D Putri Tingkat Remaja di Kejurda Tapak Suci ke-XVI Sragen yang berhasil menorehkan Juara 3. Selain itu Callista Aulia Toti Putri siswi kelas XI juga berhasil meraih Medali Emas Bahasa Inggris dan Sejarah Future Leader Student League (FLSL) 2024 serta Medali Perak Bahasa Inggris National Student Science Competition yang diadakan oleh HIMA BK Universitas Pendidikan Indonesia.

Di balik keberhasilan mereka terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam perjalanan meraih prestasi salah satunya Callista Aulia Toti Putri. Semangat dalam mempersiapkan diri selama satu bulan untuk meraih medali di bidang Bahasa Inggris dan Sejarah tetap berkobar demi pembuktian diri dan membanggakan kedua orangtuanya. “Saya rutin belajar materi Sejarah, membaca buku-buku, dan berlatih soal-soal. Untuk Bahasa Inggris saya lebih banyak mengerjakan soal dan menonton video materi,” ungkapnya. Tantangan terbesar yang dihadapi yaitu menyeimbangkan waktu antara belajar di sekolah, les, dan persiapan lomba, terutama menjelang hari perlombaan. Namun, minat besarnya pada kedua mata pelajaran tersebut membuat dirinya termotivasi.

Prestasi membanggakan lainnya diraih oleh Nastiti Sepmrab Sasami dari kelas X-A. Siswi yang baru duduk di bangku kelas X dan hanya mempersiapkan diri dalam waktu singkat yaitu 3 bulan sebelum Kejurda, Nastiti menunjukkan semangat juang dan kerja kerasnya yang luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan capaian prestasi yang berhasil ia raih dalam ajang kejuaraan Tapak Suci. Meskipun memiliki tantangan yang harus dihadapi, Nastiti tetap bersemangat untuk mempersiapkan diri menjadi lebih baik. “Kadang kalau lagi lelah itu bikin malas buat berangkat latihan, tapi karena ingin meraih prestasi jadi saya berusaha semaksimal mungkin untuk Kejurda itu,” ungkapnya. Keinginan kuat untuk menjadi seorang atlet dan ambisi untuk meraih medali di setiap kejuaraan menjadi motivasi utama baginya.

Prestasi yang luar biasa ini menjadi pengingat bahwa setiap puncak yang menjulang dimulai dari jejak kecil yang kerap luput dari perhatian. Di balik kegemilangan ini, ada harapan yang pernah sederhana, ada langkah yang pernah gamang, dan usaha yang terus bertahan di tengah rasa lelah. Namun, tentu ini bukan menjadi akhir perjalanan bagi mereka, melainkan sebuah babak dalam kisah panjang yang masih penuh potensi dan kemungkinan. Dengan ini kita dapat belajar untuk bisa berjuang melawan rasa malas, takut, dan penghambat bagi kita untuk mengambil langkah kecil ke jalan menuju keberhasilan. Mari jadikan kisah ini sebagai api dalam hati yang membakar keraguan dan menerangi jalan-jalan kita menuju puncak mimpi, karena perjalanan hebat selalu dimulai dari keberanian untuk memulai.